Uji Adaptasi Tanaman



ni dia nih, kegiatan dari kampus POLIJE praktek uji adaptasi tanaman brokoli yang dilakukan di rembangan, jember tentunya. apa aja yang dilakukan???

let me share with u...


uji adaptasi merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian kegiatan pemuliaan tanaman. kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat sudah didapatkan galur terseleksi. jadi sebelum galur terseleksi tersebut dilepas menjadi varietas yang unggul (dari varietas yang sudah ada tentunya) harus dilakukan uji adaptasi. sehingga nantinya didapatka data tentang karakter tanaman yang bersangkutan yang akan dijadikan deskripsi varietasnya.

sebenarnya uji adaptasi tanaman dilakukan menjadi serangkaian kegiatan dengan uji daya hasil dan uji multilokasi. pengujian ini dilakukan di beberapa tempat, yang tentunya memiliki kondisi yang berbeda-beda, bisa antara dataran rendah, menengah maupun tinggi. bisa pula dilakukan di antara tempat yang berbeda kesuburan maupun agroklimatnya.

Pengujian daya hasil pendahuluan, daya hasil lanjutan, uji multilokasi, dan uji adaptasi pada prinsipnya termasuk dlm tipe percobaan yg sama yaitu tipe uji keturunan menggunakan ulangan. Perbedaan di antara semua tipe pengujian daya hasil tersebut adalah “tingkat generasi silang sendiri (selfing)” dari galur uji. biasanya Pengujian daya hasil pendahuluan, galur yang diuji adalah yang baru terseleksi dari pertanaman observasi (F8–F10). kemudian, Galur yang terseleksi dari pengujian daya hasil pendahuluan (F10–F12) diuji ulang pada pengujian daya hasil lanjutan. Akibat seleksi bertahap potensi daya hasil tersebut, jumlah galur yang dievaluasi pada pengujian multilokasi dan uji adaptasi lebih sedikit dari jumlah galur pd pengujian daya hasil lanjutan.

Pertanaman uji daya hasil dan uji multilokasi sebaiknya dilakukan di sentra produksi yang mewakili tipe AEZ spesifik sesuai target penelitian. Lokasi uji tersebut dihindari penggunaan lahan ternaungi, terlalu miring, terlalu subur atau terlalu kurus (tidak subur ), dekat perumahan atau bangunan lainnnya. Jika menggunakan lahan petani, sebaiknya dipilih petani koperator yang maju dan aktif melakukan kegiatan pertanian secara langsung. Agar pengujian daya hasil/multilokasi dapat berfungsi sebagai petak demonstrasi varietas, lokasi yang dipilih sebaiknya mudah dijangkau oleh kendaraan bermotor roda empat atau roda dua. Penempatan galur yang diuji dan varietas pembanding dalam petak percobaan dilakukan secara acak.

Pemurnian tanaman dilakukan dng cara membuang rumpun-rumpun tanaman tipe simpang (off type) pada fase pertumbuhan tertentu dengan melihat keragaan fenotipe karakteristik tanaman. Guna menjamin diperolehnya mutu fisik karakter morfo-agronomi tanaman sesuai dengan identitas galur/varietas yang dievaluasi:

a. Pemeriksaan normalitas pertumbuhan tanaman (fase vegetatif awal - fase generatif akhir
b. Pemeriksaan tingkat kemurnian fisik karakter morfo-agronomi penciri genetik galur/varietas pada setiap fase pertumbuhan (fase vegetatif awal - fase generatif akhir) dng mengamati:
1) Keragaan visual keberadaan/pemunculan ”karakteristik utama” dari tetua-tetua persilangan pembentuk galur yang bersangkutan.
2) ”Keragaan khusus” galur masing-masing dibandingkan dengan ”keragaan umum” semua galur/varietas yang ada pada pertanaman observasi.
3) Variasi tipe tanaman atau organ tanaman di dalam masing-masing galur.
4) Variasi tipe tanaman atau organ tanaman antar galur/ varietas yang dievaluasi.

Penilaian ”kesesuaian” karakteristik tanaman tiap galur sesuai target program perbaikan varietas : vigor/ketegaran tanaman; tipe & bentuk tanaman; tinggi tanaman; umur tanaman; kemampuan bertunas, tipe malai; tipe butiran gabah; kualitas beras; semua pengamatan dilakukan secara visual mengacu pada buku ”Standard Evaluation System for Rice (IRRI, 1996). Hasil pengamatan (kelebihan dan kekurangan) setiap galur dicatat pada buku lapangan, diberi tanda, galur mana yang memenuhi kriteria terpilih berdasarkan semua karakter yang telah dievaluasi.

terdapat beberapa parameter pengamatan dalam pengujian tanaman. setiap tanaman memiliki parameter yang berbeda-beda. sebagai contoh parameter yang diamati dalam pengujian adaptasi tanaman padi antara lain:
a. Umur berbunga : jumlah hari sejak sebar sampai saat 50% dari tanaman dalam petak percobaan berbunga.
b. Tinggi tanaman : rerata tinggi tanaman dari 10 rumpun contoh yang ditentukan secara acak pada setiap plot, diukur dari permukaan tanah/pangkal batang-ujung malai tertinggi, pengamatan dilakukan saat menjelang panen
c. Jumlah malai per rumpun : rerata jumlah malai dari 10 rumpun contoh yang ditentukan secara acak, dilakukan saat menjelang panen.
d. Jumlah gabah isi dan gabah hampa : rerata jumlah gabah isi dan gabah hampa dari tiga rumpun contoh yang diambil/dipanen secara acak untuk jumlah malai per rumpun.
e. Bobot 1000 butir gabah isi : bobot 1000 biji gabah kering bersih pada tingkat kadar air tertentu (14%), dilakukan pengukuran kadar air segera setelah penimbangan gabah.
f. Hasil gabah bersih per plot : bobot gabah yang dipanen dari petak percobaan netto (petak percobaan setelah dikurangi satu baris tanaman pinggir sekeliling petak percobaan)

begitulah sekilas tentang uji adaptasi yang selalu dilakukan pada tanaman yang akan dilepas varietasnya. setelah mengetahui hasil uji observasi, uji pendahuluan, uji lanjutan, uji multilokasi dan uji adaptasi, dan jika hasil dari pengujian tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik dari varietas pambanding (merupakan varietas unggul terbaik pada yang ada sebelumnya), maka galur tersebut akan menjadi galur harapan. langkah terakhir untuk melepas varietas adalah mendaftarkan varietas tersebut kepada DEPTAN RI(Departemen Pertanian Republik Indonesia). tinggal nunggu deh tuh varietas dilepas oleh pemerintah, dan kita yang memiliki varietas tersebut akan memperoleh hak milik dan akan memperoleh royalty dari penggunaan varietas tersebut oleh pihak lain.

Comments :

0 komentar to “Uji Adaptasi Tanaman”

Posting Komentar